tag:blogger.com,1999:blog-37826988604177681952024-03-13T04:27:55.672-07:00Mas Isan Punya CeritaTeteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-68763097759807268922012-05-27T19:42:00.002-07:002012-05-27T19:47:51.801-07:00Kaskus.us Sedang Tidak Bisa Di AksesMungkin sebagian besar dari kita sudah pada tau dong Kaskus.us sebagai salah satu situs forum internet terbesar di Indonesia yang menamakan diri sebagai The Largest Indonesian Community. Sayangnya saat ini sedang tidak bisa diakses secara normal seperti biasanya. Menurut informasi yang didapat bahwa tidak dapat diaksesnya situs kaskus.us dikarenakan mengalami gangguan DNS (Domain Name System).<br /><br />Situs Kaskus.us sendiri mulai tidak dapat diakses semenjak hari Sabtu, (26/5/2012). Dari akun Twitter @kaskus didapatkan informasi, bahwa sebelumnya dijadwalkan situs forum terbesar di Indonesia ini akan bisa kembali diakses dengan normal pada 27 Mei 2012. Namun pada kenyataanya sampai saat ini kaskus.us masih tetap tidak dapat diakses.<br /><br />Nah, bagi kita yang mau mengakses situs kaskus.us dapat mengaksesnya melalui alamat lain, yaitu kaskus.com dan kaskus.co.id, lewat kedua alamat ini kita dapat mengakses situs kaskus, tapi sayangnya aksesnya terlihat lebih lambat jika bandingkan sewaktu mengakses situs kaskus.us selama ini.<br /><br />Sejauh ini belum diketahui secara pasti sampai kapan situs kaskus.us tidak dapat diakses. Seperti diketahui pada awal berdiri domain kaskus adalah kaskus.com. Namun karena pernah diserang DDOS, akhirnya situs ini harus mengubah domain menjadi kaskus.us dan bertahan hingga kini. Apakah situs kaskus.us akan kembali lagi menjadi kaskus.com? Ya...semoga saja. Semua dapat berjalan seperti sedia kala.Teteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-91369666403906167342012-05-26T06:33:00.004-07:002012-05-27T21:00:10.029-07:00Menang Dalam Persaingan Antara Pendapatan Dan Biaya Hidup<a href="http://4.bp.blogspot.com/-jppjtdpD60Q/T8L4Ptvh-zI/AAAAAAAAANw/wLXzdr9K728/s1600/masisanberdoa.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 270px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-jppjtdpD60Q/T8L4Ptvh-zI/AAAAAAAAANw/wLXzdr9K728/s400/masisanberdoa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5747429023338855218" border="0" /></a><br /><br />Sahabatku yang baik hati. Yang terkadang letih berlomba dengan biaya hidup, katakanlah ini sebagai kalimatmu sendiri ... sebagai tenaga motivasi bagi kita ...<br /><br />"Yaa Allah Yang Maha Menghitung, izinkanlah aku melaporkan rasa letihku dengan perburuan uang dan persaingan yang menggelisahkan antara pendapatanku dan biaya hidupku. Ya Allah ... hari ini aku akan menghentikan obsesiku selama ini untuk banyak-banyakan hasil, menjadi baik-baikan hasil. Karena ... jika aku hanya berfokus pada banyaknya, aku akan lalai tentang baiknya. padahal, kebaikan dari yang kulakukan menentukan jumla dan kebaikan dari yang kuhasilkan. Sesungguhnya jika sikap, pikiran, dan tindakanku baik, maka hasilku dengan izinMu akan juga baik. Dan yang lebih pasti, kehidupan ini lebih segera membaik jika aku membaikkan diriku. Sehingga sesunggunya, persaingan dalam kehidupan ini adalah persaingan antara kebaikanku kemarin dengan kebaikanku hari ini. Jika aku bersaing dengan diriku sendiri dalam membaikkan jiwa dan pekertiku, kehidupan ini akan berhenti bersaing denganku, dan ia akan diperintahkan untuk lebih mengalah kepadaku. Yaa Allah Yang Maha Mensejahterakan .. tenagailah kesungguhanku hari ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik daripada kemarin, agar aku Kau anugerahi kesehatan, kedamaian, dan rezeki baik yang menguatkanku untuk membiayai kehidupan yang baik. Yaa Allah Yang Maha Kaya, besarkanlah pendapatanku agar aku menang dengan anggun diatas biaya kehidupanku. Aamiin yaa robbal'alamin"<br /><br />Tidak ada orang yang tidak membutuhkan tambahan rezeki, maka marilah kita sertakan "Aamiin" dari kita untuk mengutuhkan keindahan dan kekuatan dari doa bersama kita hari ini. Mari kita mengambil kesempatan untuk diuntungkan dalam jawaban Allah SWT bagi doa-doa bersama sahabat-sahabat kita yang baik hatinya. Semoga Allah SWT meridhoi kita dan mempermudah kita dalam beribadah kepadanya ... dan dalam mencari rezeki. Aamiin.Teteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-18682869113155821972008-01-11T19:18:00.000-08:002008-01-16T22:28:41.522-08:00Belajar Dari Tukang Nasi GorengMasih teringat, waktu itu sudah larut malam saat diri baru pulang dari kantor selagi masih di Cired Depok. Badan serasa capek dan lelah sekali rasanya seperti habis dipukul-pukul setelah seharian didepan komputer mengerjakan software. Waktu yang disediakan oleh Allah SWT terasa kurang, karena setelah seharian mengerjakan software, itupun belum sempurna karena adanya perbaikan-perbaikan dan perubahan-perubahan. Rasa jenuh hinggap di diri saya. Rasanya ingin teriak biar semua masalah lepas dari diri ini. Andaikan bisa.<br /><br />Jam sudah menunjukkan sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah mandi dengan maksud agar tidak mengantuk selagi mengendarai motor, aku bersiap-siap untuk pulang. Dengan ditemani oleh Fita (**nama motor kesayanganku**) aku melaju meninggalkan kantor menuju ke Ciledug. Perut terasa lapar, padahal tadi dikantor sehabis solat magrib aku dan teman-teman sudah makan malam bersama. Tapi apa mau dikata, sambil melihat lihat keramaian kota Depok yang hampir selesai saya mencari warung kecil untuk mengisi perut ini.<br /><br />Tepat di depan tempat pencucian mobil saya melihat tenda kecil yang menjual nasi goreng. Hmm ... sepertinya nasi goreng adalah hidangan yang tepat disaat perut keroncongan di malam yang dingin. Saya putuskan untuk singgah, lalu saya parkirkan motor saya. "Mau pesan apa dik?", seorang bapak setengah tua bertanya kepada saya. Saya yakin dialah pemilik tenda nasi goreng ini. Ya iyalah, soalnya dia seorang diri. Tidak ada yang menemani. "Nasi goreng aja pak, telornya didadar campur sawi dan kol ya pak". "Iya, tunggu sebentar ya dik."Jawabnya kemudian sambil mengantarkan saya segelas teh tawar hangat. "Sendirian pak?? gak ada yang bantu??" Tanya saya, karena saya heran, kuat juga ya seorang bapak yang umurnya mungkin sudah setengah tua mengelola tendanya dari pasang tenda,melayani pelanggan, hingga nanti selesai dia harus membongkar tenda yang semuanya dilakukan seorang diri. "Iya, ya sudah biasa dik."Jawabnya. "Sudah lama pak jualan disini?". Tanyaku kemudian. "Alhamdulillah dik,sudah dari zaman margonda masih dua arah saya sudah berjualan disini." Waktu itu kalo gak salah tahun 2003, margonda masih dua arah itu kalo tidak salah tahun 1998-2000 an. Hmm lumayan lama. "Baru pulang kerja dik?? Kerja dimana?? Kok pulangnya malem banget??" Tanya bapak itu.<br /><br />Ada satu hal yang saya perhatikan dari cara bapak ini melayani. Ia ramah sekali dalam melayani pelanggannya. Dengan cara dan penampilannya yang sederhana ia berusaha agar pelanggannya puas dengan apa yang dihidangkannya. Lalu saya iseng iseng bertanya, daripada gak ada bahan obrolan. "Pak, nggak takut kalah saingan nih? Di sepanjang jalan margonda kayaknya yang jual nasi goreng banyak juga ya." Tanya saya iseng iseng. Saya kira dia akan jawab dengan nada marah. Tapi ternyata tidak demikian. Subhanallah, "Loh, buat apa kalah saingan? Allah sudah mengatur rizkiNya buat semua tukang nasi goreng disepanjang jalan Margonda ini kok. Jadi ya saya tinggal jalanin aja. Saya yakin kok sama Allah." Jawabnya sambil tersenyum. Jawaban yang membuat diri dan hati ini terdiam, berusaha untuk menyadari, betapa diri ini terkadang diliputi rasa takut akan kehilangan rizki, rasa takut akan kekurangan rizki dan rasa takut tidak bisa memperoleh rizki. Alhamdulillah, malam itu saya mendapatkan satu pelajaran lagi, dari seorang penjual nasi goreng. Yang dengan kesabarannya, dan keikhlasannya menyerahkan semua urusan rizki kepada yang Maha Memiliki Rizki. Tanpa ada rasa takut akan kehilangan rizki, tanpa rasa takut akan kekurangan rizki, tanpa rasa takut tidak bisa memperoleh rizki karena kalah saingan dengan penjual nasi goreng yang lain. "Nah, ini dia nasi gorengnya. Kalau mau acar ambil sendiri ya dik. Ini minumnya." Ia mengantarkan nasi goreng pesanan saya.<br /><br />Sambil menikmati hidangan nasi goreng. Saya memikirkan dan menghayati kata-kata yang diucapkan oleh bapak itu. Sungguh terkadang kita mati-matian kerja dari pagi hingga larut malam. Atau bahkan pernah juga dari pagi hingga pagi lagi. Hanya untuk mengejar target pekerjaan kita untuk mengais rejeki. Yang mungkin tidak jarang, kita menggadaikan waktu kita yang seharusnya kita pergunakan sejenak untuk berbincang kepadaNya melalui sholat lima waktu habis untuk mengerjakan pekerjaan rutin kita. Seolah-olah kita takut, tidak bisa memperoleh rejeki jika kita tidak jor-joran menyelesaikan pekerjaan kita.<br /><br />"... <span style="font-style: italic;">Allah sudah mengatur rizkiNya buat semua tukang nasi goreng disepanjang jalan Margonda ini kok</span> ..." Kata-kata itu masih teringat dibenak saya sampai sekarang. Kata-kata yang bisa menenangkan diri, betapa Allah SWT memperhatikan kehidupan hambaNya. Dan tidak akan membiarkan hambaNya memikul beban hidup yang tidak sanggup dipikulnya. Hanya satu syarat yang diberikan oleh Allah kepada kita agar senantiasa diberikan kemudahan rizki olehNya. Bersyukur. Karena Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, barang siapa yang bersyukur atas nikmatKu, maka akan aku tambahkan rizkiKu kepadamu. Namun barang siapa yang mengingkarinya, sesungguhnya azabKu amatlah pedih. Semoga hati ini dapat selalu tunduk dan bersujud kepadaNya. Senantiasa bersyukur atas semua nikmat, karunia dan rizki yang diberikan kepada kita. Karena pada hakikatnya, semua ini adalah milikNya. Yang bisa Allah ambil dari kita suatu waktu, tanpa memberitahu kita. Mumpung masih ada kesempatan, mumpung semuanya belum diambil oleh Allah SWT. Mumpung masih bisa, jangan lupa untuk bersyukur kepadaNya.<br /><br /><br /><br />Dari Abu NafeezaTeteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-73833555708990569392008-01-07T21:03:00.000-08:002008-01-07T21:47:29.182-08:00Akhirnya Datang Juga"Duh ... perut mulai sakit nih ... ", kalimat itu bikin gue kaget dari tidur. Waktu itu masih masih 3 pagi. Neneng istri gue dah mulai merasakan mules-mules tiap 10 menit. Melihat dia dah mulai nahan sakit perut, gue selaku Suami Siaga dah mulai menelpon Bu Bidan Suminah tempat Neneng check up kehamilan. Kata bidannya, kalo dah mulai mules-mules 2x dalam tiap 10 menit dan keluar cairan, kesini aja (***maksudnya ke rumah bidan). Saat itu gue periksa, dah memenuhi kriteria yang bu bidan sampaikan. Lalu gue telpon lagi bu bidannya. Dengan suara seperti suara mesin kehabisan batre (***kayaknya ngomongnya sambil tidur) bu bidan mempersilahkan gue dan Neneng untuk stand by dirumahnya.<br /><br />Setelah sampai dirumah bu bidan, Neneng disuruh jalan-jalan maksudnya biar cepet bukaannya. Sambil nunggu bukaannya, gua balik lah ke rumah untuk mengambil perlengkapan-perlengkapan melahirkan. Setelah sholat Subuh, gua n ibu langsung beranjangsana ke rumah bu bidan. Gua liat Neneng sudah ada ditempat tidur. Ternyata Neneng sudah mendapatkan bukaan 3. Prediksi bidan kemungkinan baru siang bisa melahirkan melihat kondisi pagi aja masih bukaan 3. Saking ngantuknya gua tidur ditempat tidur orang bersalin hehe ... untuk gak disuruh ngeden ... maklum ... perut gue dah mirip ;p ... Lalu bu bidan datang, jam 8 diperiksa lagi, ternyata eh ternyata ... Neneng sudah bukaan 8 . Wuih, cepet banget booo ... kata bidan, tumben tumbenan nih anak pertama lahirnya cepet ... ya itu rahasia ilahi deh :)<br /><br />Gak lama kemudian bu bidan mempersiapkan semua fasilitas melahirkannya. Neneng pun disuruh tiduran di tempat tidur khusus untuk melahirkan. Gak lama kemudian, bidan pun memberi aba aba pernapasan ke my bini ... "<span style="font-style: italic;">ayo nafas....jgn bunyi napasnya.... nah gitu....ayo lagi...nah ... ayo terus ngeden ... kepalanya dah keliatan tuh ... </span>" beberapa kali Neneng istirahat karena mulesnya hilang. Soale bidannya menginstruksikan ngeden lagi kalo tiap terasa mules. Setelah beberapa kali gagal mengeluarkan kepala sang bayi, bu bidan bilang kayaknya perlu dikasih bantuan dikit, agak sedikit dirobek ya bu. Mungkin Neneng dah gak bisa ngerasain sakitnya kulitnya dirobek, bu bidan langsung merobek sedikit bagian jalan keluar dede ku ... "ckrisss ... " ya kurang lebih gitu deh suara gunting yang lagi merobek kulit Neneng.<br /><br />Setelah itu bu bidan bilang ini untuk terakhir kali, kasihan dede nya mau keluar gak bisa bisa, ngeden sekuat kuatnya dan berhenti kalau sudah diberi tanda ... Gua selaku tim sorak memberi semangat ke istri gua untuk melakukan perjuangan terakhir. Ayo, satu, dua, tiga .... dorooongg ... !! Lalu bu bidan pun berusaha sebisa mungkin mengeluarkan sang baby sedang Neneng berusaha sekuat tenaga ngeden (<span style="font-style: italic;">***btw ngeden bahasa mana ya??</span>) agar dede segera keluar dari tempat persembunyiannya.<br /><br />Dan, saat yang ditunggu tunggu, akhirnya datang juga. Tepat pada tanggal 07 Januari 2008 pukul 08.35 WIB, dengan berat 2,5 kg dan panjang 50 cm hadiah dari Allah SWT keluar juga dengan tangisannya yang merdu. That's the best moment in my life. Saat yang gak bakalan bisa gua lupakan. Anak gua, hasil kerjasama gua dan bini kesayangan gua keluar dari rahim istri gua. Semoga kelak ia bisa menjadi anak yang sholehah, berbakti kepada kedua orang tuanya,menegakkan KalimatNya yang haq di bumi ini dan menjadi pancaran sinar dalam keluarga yang akan membawakan kebahagiaan bagi kami berdua. Dan semoga kelak akan menjadi wanita yang adil dan bisa membawakan kebaikan bagi semua orang....<br /><br />Spesial thanks to Allah SWT For The Gift...<br /><br />Ahlan Wa Sahlan Wanita Yang Adil dan Pembawa Kebaikan ...<br /><br />Ahlan Wa Sahlan anakku ...<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;font-family:verdana;" >RIFDATUL 'AISY NAFEEZA</span><br /></div><br />Ini abi dan umi mu ...Teteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-72089446674334549472007-12-31T19:27:00.000-08:002007-12-31T20:16:43.685-08:00Masih ada kesempatan ...Tahun baru ... rencana baru ... semangat baru ...<br /><br />syntax di vb :<br /> Dim thn as Integer<br /><br /> thn = 2007<br /> thn = thn + 1<br /><br /> Msgbox "Met Tahun Baru " & thn<br /><br />Artiin sendiri dah hasilnya kayak gimana ...<br /><br />Digit tahun bertambah satu. Usia bumi genap berkurang satu tahun. Yang ditandai dengan tiupan terompet dan pesta kembang api. Artinya apa ya ??? Jatah hidup berkurang kok malah tiup terompet plus bakar petasan ??? Hmm ... mungkin ini bentuk dari rasa gembira kita ... bahwa kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk meniti jalan hidup ini, berkarya untuk beribadah kepadaNya. Tahun 2007 sudah berakhir, bukan berarti tugas-tugas yang ada di tahun 2007 juga berakhir. Mungkin evaluasi adalah kata yang tepat untuk kita pikirkan dan kita renungkan, sudah optimalkah usaha kita dalam berkarya, beribadah, berkeluarga, berteman dan lain lain sebagainya selama tahun 2007 ??? Setiap diri kita punya jawaban sendiri-sendiri.<br /><br />Terkadang banyak dari kita tidak menyadari, sejumlah amanah telah menunggu kedatangan kita meminta kita untuk mengembannya. Dan terkadang juga banyak dari kita yang tidak menyadari, persiapan-persiapan apa yang diperlukan untuk mengemban amanah yang segera akan kita pikul di hari-hari berikutnya.<br /><br />Satu harapan, mudah-mudahan di tahun 2008 kita bisa menjadi <span style="font-style: italic;">manusia </span>yang lebih optimal dari hari-hari kemarin. Dan kita bisa menjadi hamba Allah yang dapat mempergunakan kesempatan yang diberikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Karena disitulah Allah bertanya kepada kita akan segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita lewat kesempatan-kesempatan yang selalu diberikan kepada kita ...<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">"Fabiayyi alaa i robbikumaa tukadzibaan"</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang engkau dustakan ???"</span><br /><span style="font-style: italic;">(Ar-Rahman:13)</span><br /></div>Teteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-28381960941683919682007-12-15T07:05:00.000-08:002007-12-17T20:01:14.808-08:00Sebuah penantian<span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"></span></span></span>Detik seolah berjalan dengan lambat. Ya mungkin sedang menguji kesabaran gue untuk menunggu datangnya dede kecil ke pelukan gue. Segala persiapan sudah dilakukan. Pakaian dede, tempat mandinya, bedaknya, sabunnya, minyak kayuputihnya, topi kecilnya, bajunya, popoknya,sisirnya,hmmm apa lagi ya? Ada masukan? Dan yang pasti dah gue siapin adalah ... namanya. Dah siapin dua alternatif nama, satu untuk cowok, satu untuk cewek. Mau dedenya cowok or cewek, sama aja. Diagnosa dokter sih kemungkinan cewek (huhui ... gue jadi yang paling ganteng dirumah). Tapi kata dokter bisa juga cowok, karena kemarin ketika di USG posisinya susah untuk ngeliat cewek apa cowok.<br /><br />Tanggal kelahiran? kemungkinan awal Januari. Tapi bisa jadi cepet or malah mundur. Yang penting sekarang adalah menjaga kesehatan <span style="font-style: italic;">umminya</span>. Gue juga mesti siap siap neh, siap siap begadangan hihi ... (Mas Agus, siap siap sering boncengin aku ya kalo berangkat pagi, biar aku numpang nempel tidur dibelakang).<br /><br />Selain persiapan fisik dan materi. Gue juga mesti siapin mental gue. Ehem, maklum gue mo jadi babeh buat anak gue. Semoga kehadirannya menambah kelengkapan kebahagiaan gue dikehidupan dunia ini. Semoga gue bisa menjadi lebih baik lagi dalam memimpin keluarga. Semoga gue bisa lebih bijak lagi dalam mengambil keputusan dikeluarga. Semoga kelak dede bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Menjadi anak yang soleh/solehah, sehingga bisa menjadi investasi gue untuk kehidupan nanti. Amin.Teteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3782698860417768195.post-6881153693416310032007-10-18T01:28:00.000-07:002007-10-18T01:49:43.403-07:00Assalamu'alaikum ...Met dateng di blog ku. Sori nih, belum ada isinya. Soale masih baru buat, belom sempet. Pasti deh nanti dikasih tau tentang segala info yang berguna via blog ini. Wokeh, sukses buat ente ente pade ye.Teteh Nenenghttp://www.blogger.com/profile/11655414709045039591noreply@blogger.com1